DONAL NGEBLOG

donalcbh.blogspot.com

Laman

Minggu, 04 Maret 2012

Arti Sahabat




Arti Sahabat
   Pada awalnya aku sering mengira bisa melalui tempaan hidup ini dengan hati lapang dan tabah.Seperti ketika aku kehilangan seseorang yang begitu berkesan dihati. Sepertinya aku merelakan dirinya pergi dalam menjalani hidupnya, seperti sedia kala. Tapi ternyata tidak. Aku tak sekuat yang aku kira. Seringnya aku merenungi kebodohan yang telah aku lakukan. Aku menyesal dan mengutuki diri sendiri atas kesalahan fatal yang sudah ku perbuat, apalagi upaya untuk  memohon maafnya sia-sia belaka. Semua hancur,bak kapal yang diterjang gelombang,berkeping-keping dan hanya menyisakan serpih-serpih kecil.
   Dalam keterpurukan hati serta kesedihan yang menusuk jantung, aku mencoba mencari sahabat yang lama tak bertemu,satu sahabat yang  biasa “menampung” beban pikiran yang sedang aku hadapi dan mencari pencerahan terbaik darinya. Dan sungguh, setelah menerima kata-katanya sepahit apapun cara dia   mengungkapkannya,perasaan aku menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya. Sebuah tepukan hangat dipundakku yang dibarengi senyum manis sahabatku, segera melerai gundah di hati. “Jangan sedih saudaraku, selalu ada hikmah terbaik di balik setiap peristiwa. Anggap saja apa yang kau alami sekarang adalah bagian dari prosesmu menjadi dewasa, menjadi lebih kuat lagi menghadapi tantangan hidup dimasa depan, ” ucap kawanku dengan lembut,serasa bagai lilin yang menerangi malam kala gelap gulita,sinarnya  memberi bias damai dihati. Aku merasa sangat beruntung memiliki sahabat seperti dia.

          Kita terkadang pernah merasa setangguh seperti yang selama ini kita banggakan, Sekuat seperti apa yang kita bayangkan. Sehebat seperti yang kita kira. Bahkan dengan pongah, kita mungkin pernah merasa mampu menanggulangi dan menaklukkan segala persoalan apapun yang dihadapi, sendirian,tanpa perlu bantuan siapapun juga. Padahal sesungguhnya, kita sendiri, dibalik semua kebanggaan, prasangka diri dan kehebatan yang sudah kita gembar-gemborkan dan pamerkan kemana-mana, bisa jadi justru memiliki jiwa yang rapuh dibaliknya. Semuanya hanyalah sebuah fatamorgana semu dari sebuah kelemahan diri kita sebagai manusia biasa. Bisa dikatakan, seseorang menjelma menjadi seorang manusia yang sombong ketika ia sama sekali tak mengharapkan sosok sahabat sejati mengiringi langkahnya, walau hanya dengan sebait kecil alunan doa sekalipun.

Tidak ada komentar: